Jumat, 17 September 2010

MEMBANGUN KARAKTER BANGKU DENGAN STRUKTUR KONTRUKSI






Apa yang dibutuhkan ketika merencanakan sebuah disain bangku yang nyaman. Yang pertama kali musti dipikirkan adalah kenyamanan pemakai saat menggunakan mebel tersebut. Selanjutnya, baru kita dapat menentukan aspek estetika yang akan digunakan.

Disain bangku berikut ini juga menggunakan konsep seperti itu. Yang sangat kentara dari disain ini adalah struktur kontruksi yang menopang keutuhan disain bangku tersebut secara menyeluruh. Dilanjutkan dengan pemberian ketinggian dudukan yang tidak terlalu tinggi ( 30 cm ). Hal ini bertujuan untuk mencapai suasana santai pada saat mebel tersebut digunakan. Dan pembentukan karakter ini disempurnakan dengan pemberian lengan bangku dengan dimensi yang cukup lebar, sehingga secara visual disain ini membentuk karakter maskulin pada seluruh disain. Pembentukan karakter maskulin lalu dilanjutkan pada pemberian finishing akhir, yaitu menggunakan cat duco warna merah terang. Dengan demikian, mebel ini secara utuh telah membawa karakter maskulin pasa seluruh disain.

Sedangkan upaya untuk meredakan kekakuan pada karakter ini, dicapai melalui pembentukan sandaran bangku yang dibuat lebih lembut (melengkung).

Hal lainnya adalah pemberian beberapa lubang pada area dudukan yang bertujuan sebagai lubang angin (memberikan area sirkulasi udara). Sehingga ketika mebel ini digunakan pengguna akan merasakan hawa sejuk yang berasal dari bawah dudukan.

Senin, 06 September 2010

BRIGHT SPIRIT TABLE


Kekuatan disain meja ini terletak pada finishing akhir dan pola daun mejanya yang unik (daun meja dibagi menjadi dua). Pembelahan ini mengakibatkan terjadinya perbedaan dimensi.. Meskipun begitu, daun meja tidak mengalami perbedaan fungsi. Daun meja lapis pertama maupun daun meja lapis kedua sama-sama berperan sebagi penerima beban primer. Selain itu, pembelahan daun meja juga memutus kontinuitas visual bidang lengkung daun meja dan menciptakan dinamika bentuk yang lebih baik.

Bagian bawah daun meja terhubung langsung dengan kaki meja. Bagian ini merupakan pengikat antara daun meja dengan kaki meja. Karakter lengkung daun meja kemudian diterapkan pula dalam bentuk kaki meja maupun pedestalnya. Agar karakter ini tidak memenuhi seluruh disain, pada beberapa titik lengkungan mengalami pemotongan baik secara vertikal maupun horisontal. Upaya seperti ini akan menyeimbangkan karakter mebel secara keseluruhan. Pada bagian bawah yang bersentuhan langsung dengan pedestal kaki meja ditempatkan bola kaki dari kayu mahoni di empat titik yang bersilangan secara vertikal dan horisontal. Hal ini bertujuan agar dampak dari kelembaban tidak berpengaruh buruk kepada blockboard yang menjadi bahan utama meja ini.

Finishing mebel ini menggunakan cat duco dengan pilihan warna-warna cerah. Penggunaan warna-warna seperti ini akan menimbulkan semangat dan kehangatan di dalam ruang di mana mebel ini diletakkan.