Selasa, 21 Desember 2010

MEMBANGUN SPIRIT DI DALAM RUANG KELUARGA


 Sebuah ruang yang memiliki dimensi  terbatas dapat direncanakan menjadi ruang yang multi fungsi atau penggabungan dari beberapa ruang. Keterbatasan dimensi seharusnya tidak boleh menjadi kendala memperoleh hunian yang nyaman. Disain berikut ini memadukan ruang keluarga dan ruang makan dalam sebuah ruang yang terpadu. Untuk tujuan tersebut ruang ini terbagi dalam dua area kegiatan yang jelas, yaitu ruang keluarga dan ruang makan beserta elemen-elemen pendukung yang mengikutinya.

Kedua ruang ini diikat oleh tema interior yang kuat, yaitu spirit yang dibangun melalui pemilihan dan penggunaan elemen interior yang memiliki karakter membangun siprit. Hanya yang berbeda adalah tekanan karakter ini di dalam area keluarga diberikan lebih kuat. Sehingga ruang serbaguna ini akan tampak sebagai sebuah ruang yang memiliki gradasi siprit yang menyenangkan.

Keistimewaan disain interior dengan karakter seperti ini adalah dapat membangun keceriaan dan semangat kekeluargaan dalan hunian yang bersangkutan. Yang dbutuhkan dalam sebuah keluarga buykanlah sebuah ruang yang mewah tetapi sebuah ruang dapat membangun kebersamaan dan siprit kerukunan yang kuat. Demikianlah,  dalam sebuah ruang yang berdimensi terbatas, Anda pun berhak memperoleh kebahagiaan dalam keluarga Anda.





Kamis, 11 November 2010

TAMAN MUNGIL DI TERAS DEPAN







Setiap rumah membutuhkan sebuah area relakasi yang dapat meyeimbangkan fungsi rumah. Area ini dapat berupa sebuah taman yang asri. Karena itulah sebuah hunian membutuhkan sebuah taman betapapun dimensi yang dimiliki sangat terbatas.

Disain berikut ini menawarkan konsep perencanaan taman yang dapat diterapkan pada sebuah area yang terbatas. Pembentukan karakter taman dibagi menjadi beberapa bagian, Yaitu pembentukan kontur tanah, penentuan vegetasi (tanaman) yang digunakan dan pemebentukan elemen keras.

Bagian yang pertama adalah pembentukan kontur tanah. Semula karakter kontur tanah adalah rata, tidak memiliki dimensi yang dibutuhkan untuk perencanan. Karakter ini kemudian diubah sehingga kontur tanah yang semula rata menjadi berbeda (mempunyai perbedaan dimensi). Hal inilah dibutuhkan pertama kali. Kontur tanah yang variatif akan memiliki nilai tambah lebih, terkait dengan penentuan vegetasi yang digunakan.

Setelah pembentukan kontur tanah, bagiann berikutnya adalah penentuan vegetasi. Terdapat tiga kelompok tanaman yang digunakan, yaitu kelompok peteduh, kelompok perdu dan kelompok penutup tanah (ground cover). Kelompok peteduh terdiri dari duan tanaman tinggi yang memiliki tajuk cukup lebar, yaitu tabae buaia dan palem. Kedua tanaman ini dipilih karena memilki beberapa kelebihan. Tabae bueia memilki struktur batang yang indah dan tajuk yang tidak rapat, disampng bunga dari tanaman ini yang berwarna  kuning juga memilki keindahan tersendiri. Sedangkan pemilihan palem karena tanaman ini dapat memberikan akses visual menuju teras secara langsung. Kelompok tanaman yang kedua adalah perdu. Kelompok tanaman ini terdiri dari beberapa puring yang dletakkan berjajar/berderet. Sedangkan kelompok tanaman ketiga merupakan tanaman penutup tanah. Kelompok ini terdiri dari tanaman bayam merah dan rumput jepang. Selain ketiga kelompok tanaman ini disain taman ini juga memberikan beberapa jenis tanaman hias lainnya, diantaranya dalah adenium, agave americana, dan thypha. Keseluruhan tanaman ini membentuk taman menjadi area relaksasi yang asri. Demikian juga dengan dinamika vegetasi maupun kontur tanah menjadikan taman ini tidak membosankan.

Bagin yang terakhir adalah pembentukan elemen keras. Tujuan dari hal ini adalah menyeimbangkan karakter vegetasi yang mendominasi seluruh disain. Elermen keras dalam perencanaan ini terdiri dari batu artivisial yang dletakkan sebagai bagian dari penempatan tanaman peteduh tabae bueia dan lampu taman yang struktur penyangganya menggunakan besi tempa.

Keseluruhan ini tampil menarik dlam sebuah area yang terbatas. Mengkobinasikan setiap karakter untuk  kesatuan disain yang utuh. Sehingga taman dapat tampil menarik meskipun menggunakan dimensi yang terbatas.

Kamis, 21 Oktober 2010

MEMBANGUN RUANG MAKAN FUNGSIONAL DALAM KETERBATASAN DIMENSI






Tidak selamanya kita dapat menemukan sebuah hunian yang memiliki ruang cukup luas untuk merencanakan sebuah ruang makan yang kita harapkan. Jika Anda menemukan sebuah ruang yang sempit untuk merencanakan sebuah ruang makan yang fungsional, apa yang Anda pikirkan. Ingatlah, kekuatan disain tidak tergantung kepada luas atau sempitnya dimensi sebuah ruang, tetapi kreatifitas yang mengikuti perencanaannya. Berikut ini adalah sebuah disain ruang makan yang menawarkan pemanfaatan ruang untuk menampung segala kegiatan yang dilakukan di meja makan.

Ruang makan ini berada di ruang antara yang mengikat dapur, lavatory, ruang keluarga dan ruang tidur anak. Sehingga sangat beresiko akan bersinggungan dengan jalur sirkulasi pemakai ruang. Titik point perencanaan ruang makan ini adalah pembagian yang jelas antara area sirkulasi dan area meja makan. Area meja makan memanfaatkan bagian ruang yang menjorok kepada dinding ruang tidur anak. Pada bagian ini diletakkan sebuah meja makan dinding yang dapat digunakan tiga orang sepanjang dinding tersebut hingga batas pintu masuk ruang tidur anak. Meja ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan masakan atau peralatan pecah belah yang digunakan untuk makan dan minum. Setiap bagian mebel dibuat sebagai area penyimpanan untuk beberapa barang dengan ukuran yang berbeda. Untuk menguatkan fungsi sebagai area penyimpanan, perencanaan disain interior ruang makan ini menyertakan almari dinding hingga menyentuh bidang plafond. Bahkan perencanaan almari ini menjadi kesatuan dengan perencanaan plafond. Almari ini meyediakan ruang penyimpanan yang lebih luas lagi.

Sadangkan perencanaan kursi makan yang memilih menggunakan struktur besi tempa yang dikombinasikan dengan upholsthery bertujuan untuk mengurangi kesan sempit yang dimiliki ruangan ini. Pemilihan mebel ini menggunakan warna yang cerah (kuning) untuk menciptakan suasana segar dan menyeimbangkan karakter yang dibawa oleh meja makan. Usaha menyeimbangkan kekuatan warna tersebut kemudian diperkuat dengan pemakaian warna biru muda untuk dinding. Dengan demikian ruang makan ini mampu tampil dengan kenyamanan dan optimalisasi fungsi melalaui setiap bagian interior yang ditampilkan.

Perencanaan interior ruang makan ini berusaha mewadahi berbagai kegiatan sebuah ruang makan dalam sebuah interior yang terpadu, untuk memgantisipasi keterbatasan ruang. Ingatlah, berapapun luas ruang makan yang kita miliki, kita tetap memilki hak untuk dapat menikmati makanan atau minuman dalam suasana yang menyenangkan.

Rabu, 13 Oktober 2010

CABINET TV 2




Cabinet umumnya digunakan sebagai tempat penyimpanan atau pajangan benda-benda koleksi. Tetapi tidak jarang pula mebel tersebut digunakan untuk meletakkan televisi. Untuk tujuan yang terakhir ini, perencanaan cabinet membutuhkan beberapa perlakuan khusus. Diantaranya adalah pengaturan dimensi cabinet dan penyelesain akhirnya.

Untuk memberikan kenyamanan pada saat menonton televisi, ketinggian daun meja dibuat 60 cm. Dengan ketinggian tersebut pemakai cabinet dapat menonton televisi dengan nyaman dan santai. Hal lainnya adalah struktur mebel yang dibuat sederhana dan seminimalis mungkin tanpa meninggalkan elemen estetikanya. Elemen estetikanya sendiri dibangun oleh struktur cabinet itu sendiri.

Perencanaan cabinet ini membagi seluruh bangunan mebel menjadi tiga bagian, yaitu area peletakan televisi, area penyimpanan peralatan eletronika (DVD palyer atau peralatan elektronika sejenis), dan area penyimpanan barabg-barang koleksi. Ketiga pembagian ini ditampung dalam sebuah ruang disain yang secara visual membentuk cabinet ini menjadi lebih dinamis.

Sedangkan mengenai penyelesaian akhir cabinet ini, seluruhnya menggunakan lapisan veener yang dilapisi vernis. Untuk menghindari kesan kaku pada seluruh disain, pemakain bbahan baku kayu menggunakan tonawarnakayu yang berbeda. Sehingga cabinet akan terasa lebih ramah dan dinamnis. Karena itulah disain cabinet ini disebut SWEET BROWN CABINET.

Senin, 04 Oktober 2010

MEJA TV 1











Cabinet umumnya digunakan untuk menyimpanan atau memajang benda-benda koleksi, tetapi seringkali perencanaannya menyesuaikan dengan fungsi-fungsi lain yang diinginkan pemakai. Disain cabinet kali ini memaksimalkan fungsi cabinet sebagai rak televisi, selain sebagai tempat pajangan benda-benda koleksi. Kedua fungsi itu kemudian membentuk disain cabinet, terkait dengan pembagian ruang yang menjadi sangat jelas. Dengan demikian dapat memudahkan kedua fungsi tersebut memainkan perannya dengan baik.

Area peletakan televisi beberapa titik pembagian ruang, yaitu daun meja yang digunakan sebagai pedestal televise dan ruang peletakan DVD player. Dan ruang yang terakhir ini juga menyisakan sedikit ruang untuk meletakkan koleksi DVD. Untuk memudahkan koneksi kabel DVD player dengan televisi, daun meja cabinet dilengkapi dengan beberapa titik lubang kabel yang terhubung langsung dengan rak DVD player.

Sedangkan area penyimpanan menawarkan beberapa ruang penyimpanan yang cukup variatif. Setidaknya disain cabinet ini memberikan tiga jenis penyimpanan. Yang pertama, berupa rak-rak besar yang digunakan untuk meletakkan frame foto, buku, majalah atau benda-benda lain yang menjadi koleksi pengguna mebel Yang kedua, berupa laci yang berfungsi untuk menyimpan peralatan kantor dan alat tulis. Yang ketiga, berupa rak mungil yangt berada di kedua sisi laci. Rak digunakan untuk meletakkan benda-benda koleksi yang berukuran lebih kecil.

Keseluruhan disain mebel ini meminimalkan pamakaian ornamen pada mebel. Nilai estetika dibangun oleh struktur mebel dan pemilihan material serta tekstur penyelesaian akhir yang berbeda pada beberapa bagian.



.

Jumat, 17 September 2010

MEMBANGUN KARAKTER BANGKU DENGAN STRUKTUR KONTRUKSI






Apa yang dibutuhkan ketika merencanakan sebuah disain bangku yang nyaman. Yang pertama kali musti dipikirkan adalah kenyamanan pemakai saat menggunakan mebel tersebut. Selanjutnya, baru kita dapat menentukan aspek estetika yang akan digunakan.

Disain bangku berikut ini juga menggunakan konsep seperti itu. Yang sangat kentara dari disain ini adalah struktur kontruksi yang menopang keutuhan disain bangku tersebut secara menyeluruh. Dilanjutkan dengan pemberian ketinggian dudukan yang tidak terlalu tinggi ( 30 cm ). Hal ini bertujuan untuk mencapai suasana santai pada saat mebel tersebut digunakan. Dan pembentukan karakter ini disempurnakan dengan pemberian lengan bangku dengan dimensi yang cukup lebar, sehingga secara visual disain ini membentuk karakter maskulin pada seluruh disain. Pembentukan karakter maskulin lalu dilanjutkan pada pemberian finishing akhir, yaitu menggunakan cat duco warna merah terang. Dengan demikian, mebel ini secara utuh telah membawa karakter maskulin pasa seluruh disain.

Sedangkan upaya untuk meredakan kekakuan pada karakter ini, dicapai melalui pembentukan sandaran bangku yang dibuat lebih lembut (melengkung).

Hal lainnya adalah pemberian beberapa lubang pada area dudukan yang bertujuan sebagai lubang angin (memberikan area sirkulasi udara). Sehingga ketika mebel ini digunakan pengguna akan merasakan hawa sejuk yang berasal dari bawah dudukan.

Senin, 06 September 2010

BRIGHT SPIRIT TABLE


Kekuatan disain meja ini terletak pada finishing akhir dan pola daun mejanya yang unik (daun meja dibagi menjadi dua). Pembelahan ini mengakibatkan terjadinya perbedaan dimensi.. Meskipun begitu, daun meja tidak mengalami perbedaan fungsi. Daun meja lapis pertama maupun daun meja lapis kedua sama-sama berperan sebagi penerima beban primer. Selain itu, pembelahan daun meja juga memutus kontinuitas visual bidang lengkung daun meja dan menciptakan dinamika bentuk yang lebih baik.

Bagian bawah daun meja terhubung langsung dengan kaki meja. Bagian ini merupakan pengikat antara daun meja dengan kaki meja. Karakter lengkung daun meja kemudian diterapkan pula dalam bentuk kaki meja maupun pedestalnya. Agar karakter ini tidak memenuhi seluruh disain, pada beberapa titik lengkungan mengalami pemotongan baik secara vertikal maupun horisontal. Upaya seperti ini akan menyeimbangkan karakter mebel secara keseluruhan. Pada bagian bawah yang bersentuhan langsung dengan pedestal kaki meja ditempatkan bola kaki dari kayu mahoni di empat titik yang bersilangan secara vertikal dan horisontal. Hal ini bertujuan agar dampak dari kelembaban tidak berpengaruh buruk kepada blockboard yang menjadi bahan utama meja ini.

Finishing mebel ini menggunakan cat duco dengan pilihan warna-warna cerah. Penggunaan warna-warna seperti ini akan menimbulkan semangat dan kehangatan di dalam ruang di mana mebel ini diletakkan.