Sabtu, 12 Februari 2011

Membangun Keterbukaan Dalam Ruang Terbuka Publik

Sebuah ruang terbuka khususnya ruang terbuka yang dapat diakses oleh publik haruslah mampu mengikat para pemakai ruang tersebut dalam kebersamaan yang menyenangkan. Dalam ruang terbuka publik terdapat beberapa kegiatan yang dipertimbangkan dalam perencanaan lansekap. Diantaranya seperti relaksasi, interaksi antar individu, atau jogging. Kadang-kadang ruang publi juga diperginakan untuk kegiatan-kegiatan tertentu seperti senam bersama atau kegiatan massal lainnya.

Untuk menampung kegiatan sebagaimana disebutkan di atas, hal pertama yang harus diperhatikan adalah pemberian sirkulasi yang cukup. Ini mengandung pengertian bahwa ruang terbuka publik haruslah memberikan sirkulasi yang seluas-luasnya dalam perencanaannya. Disain ruang terbuka berikut ini menerapkan prinsip-prinsip sebagaimana disebutkan di atas. Penyelesaiannya sebenarnya cukup sederhana, yaitu menggunakan vegetasi dengan karakter pertumbuhan secara vertikal, seperti palem raja. Untuk menyeimbangkan karakter vertikal tersebut pada beberapa titik diletakkan tanaman-tanaman dengan ketinggian tajuk setinggi mata manusia. Dan vegetasi yang digunakan pun masih mengggunakan tanaman dengan memiliki karakter vertikal. Penyelesain seperti ini cukup menjawab kebutuhan sirkulasi yag bicarakan sebelumnya.

Sisanya tinggal penyelesaian aksentuasi dalam perencanaanya. Disan lansekap ini menempatkan sebuah air mancur (water fontain) yang diletakkan tepat di titik central ruang terbuka publik tersebut. Tujuannya adalah untuk mengikat seluruh unsur disain dan menciptakan dinamika yang diciptakan suara gemericik air mancur.