Jumat, 31 Juli 2009

MEMBANGUN SPIRIT DALAM KAMAR TIDUR ANAK







Berbicara mengenai disain interior kamar tidur anak adalag bierbicara mengenai semangat dan ruang hidup yang luar biasa. Untuk merencanakan interior dalam ruang-ruang tersebut, biasanya tidak akan bisa terlepas dari karakter anak yang bersangkutan, baik itu dari sisi positif maupun negatif.

Perencanaan interior kamar tidur ini dikhususkan untuk anak laki-laki usia sekolah ± 13-16 tahun, sehingga perencanaannya pun terbagi berdasarkan aktivitasnya. Disain ini membagi area kegiatan di dalamnya menjadi tiga bagian, yaitu area belajar dan area istirahat dan area penyimpanan.

Area belajar diwujudkan dalam bentuk meja belajar yang disinergikan dengan penempatan almari dinding yang terpadu dengan meja belajar. Penyelesaian ini akan lebih merangsang anak untuk nbelajar, karena baik sisi bentuk meja maupun finishing furniture yang digunakan diupayakan untuk merangsang semangat anak untuk belajar. Diantaranya dengan disain mebel yang sederhana dan pemakaian warna warna cerah (merah dan biru). Penggunaan warna ini kemudian dipakai juga terhadap penyelesaian elemen interior yang lainnya.

Hal lainnya lainnya adalah kesederhanaan disain furniture pada beberapa area kegiatan lainnya, seperti area istirahat dan penyimpanan. Perencanaan furniture di dalam kamar tidur ini didasarkan tujuan untuk menciptakan ruang-ruang penyimpanan yang baru. Diantaranya adalah dengan menciptakan area penyimpanan sekaligus rak pajangan yang juga berfungsi sebagai sandaran (kepala) tempat tidur. Disain ini juga akan mampu menyesuaikan dengan umur anak pada beberapa tahun ke depan. Sehingga ketika umur anak bertambah, perencanaan ini tidak akan usang atau tidak sesuai lagi.

Kesederhanna bentuk dan kekuatan warna biru dan merah membentuk kamar tidur penuh dengan energi dan spirit yang luar biasa sekaligus kekuatan untuk menenangkan pikiran pemakainya. Apabila sebuah disain interior mampu memberikan kekuatan seperti ini, kiranya pencapaian prestasi yang lebih tinggi bukanlah sesuatu yang mustahil lagi.

Jumat, 24 Juli 2009

MEMBANGUN DAPUR MINIMALIS DI TERAS BELAKANG








Perencanaan dapur tidak selamanya harus dalam ruangan interior yang tertutup bidang dinding yang rapat. Ada kalanya karena kebutuhan ruang yang semakin menyempit, orang merencanakan dapur berada di ruang eksterior. Disain interior dapur berikut ini pun pun mengakomodasi kepentingan tersebut. Disain dapur ini menggunakan area teras belakang rumah seluas 2.50 m² × 3.50 m².

Disain ini mewadahi tiga jenis kegiatan yaitu, menyiapkan bahan masakan, mencuci perangkat memasak dan makan minum, dan memasak makanan. Tiga jenis kegiatan ini berada dalam tiga area yang diwujudkan dalam satu bentuk kitchen set yang terpadu.

Area menyiapkan makanan berada diantara kedua area kegiatan yang lainnya. Di sini memiliki tujuan untuk memudahkan pegguna ruang melakukan kegiatan memasak maupun kegiatan yang lainnya. Sehingga ia tinggal bergerak ke kanan maupun ke kiri tergantung kebutuhannya. Hal lainnya adalah penyelesaian disain kitchen set pada area tersebut. Untuk mencapai kenyamanan pada saat menyiapkan makanan, pada bagian daun meja/ table top (khusus pada area ini) diberikan lapisan berupa ubin keramik halus berglasur berukuran 20 cm × 20 cm. Tujuannya agar area tersebut dapat mudah dibersihkan apabila pemakai ruang relah selesai memasak. Demikian juga dengan penataan ruang-ruang penyimpanan pada disain kithchen set pada area tersebut, sehingga dapat berfungsi untuk menyimpan barang pecah belah maupun kepeerluan dapur lainnya.

Kedua area kegiatan yang lainnya bearada pada keduang kitchen set dipisahkan oleh area menyiapkan menyiapkan bahan masakan. Area ini pula dmanfaatkan kitchen set sebagai sarana penyimpanan yang optimal. Sehingga dapur ini dapat tampil bersih, indah dan nyaman.

Ketiga area kegiatan ini terintegrasi dalanm satu disain kitchen set yang terencana. Sehingga tidak ada ruang yang tersisa dan semua pembagian ruang dalam kitchen set dapat memberikan manfaat bagi pemakainya. Konsep disain seperti inilah yang diperlukan dalam perencanaan dapur dalam era minimalis seperti sekarang.

Senin, 13 Juli 2009

KARAKTER NATURAL DALAM PERENCANAAN INTERIOR KAMAR MANDI







Perencanaan Interior kamar mandi selain berfungsi membersihkan badan, juga seringkali membutuhkan suasana tertentu yang diharapkan pemakainya. Demikian juga penyelesaian interior untuk kamar mandi ini.

Disain interior kamar mandi berikut ini menonjolkan karakter natural yang banyak ditemukan di pedesaan. Diantaranya dengan penggunaan batu-batuan hampir di seluruh bidang (lantai dan dinding). Dalam disain interior ini terdapat tiga jenis penyelesain terkait dengan batu-batuan tersebut.

Yang pertama, penggunaan batu-batuan belah pada bidang lantai. Karakter permukaan batu belah yang memilki tektur tidak rata membuat sasaran perencanaan bidang lantai menjadi lebih masuk akal. Dengan pemakaian material ini, lantai tidak akan menjadi licin, tetapi masih dapat menimbulkan kesan bersih pada seluruh ruang.

Yang kedua, pemakaian batu coral pada setiap bidang dinding. Penggunaan material pada seluruh bidang dinding menciptakan kesan natural yng sangat terasa pada seluruh ruang. Hal ini membuat dinding menjadi sebuah kekuatan estetka tersendiri.

Yang ketiga, penggunaaan batu sungai yang berperan sebagai dinding bak air. Pemakaian batu sungai tersebut semakin memperkuat karakter natural dalam disain. Keseluruhan kekuatan ini yang membuat pengguna ruang akan merasakan sensasi natural yang luar biasa.

Tetapi meskipun begitu, perencanaan interior ruang ini tidak meninggalkan elemen-elemen modern. Karakter tersebut dapat terlihat pada perencanaan almari peralatan mandi yang mungil. Struktur disain almari ini ditata sedemikian rupa, sehingga ruang ini pun akan tampak sebagai ruang yang rapi, modern, natural dan tentu saja sangat menyenangkan. Bahkan untuk menciptakan kenyamanan pada ruang ini, pada bidang dinding yang kosong kita dapat meletakkan foto orang-orang terdekat yang kita sayangi.